Desember 10, 2010

Khasiat jahe Hangatkan Tubuh

Senin, 15 Desember 2008 08:29:11 - oleh : admin   




Kalau di malam yang dingin kita minum segelas wedang jahe, ronde, bandrek, atau esteemje alias susu-telur-madu-jahe, sudah pasti badan terasa hangat. Khasiat ini memang paling populer yang dimiliki oleh jahe. Tetapi masih banyak khasiat jahe lainnya seperti untuk menyembuhkan batuk kering dan radang tenggorokan, serta sebagai tonikum.


Selain itu jahe juga menambah nafsu makan dengan merangsang selaput lendir perut besar dan usus. Bagi yang sering menderita mabuk, darat atau laut, jahe bermanfaat mencegah mabuk. Bahkan ada pakar yang menyatakan, tanaman ini 


bermanfaat pada kasus iritasi ginjal. Sebagai obat luar, parutan jahe juga bisa dipakai sebagai kompres untuk mengobati rematik dan sakit kepala.


khasiat 
jahe


Rimpang tanaman terna ini sudah umum dibudidayakan di daerah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Penggunaannya dalam pengobatan pun sudah dilakukan sejak zaman baheula. Kini, negara-negara Barat juga melakukan penelitian terhadap tanaman ini untuk digunakan dalam pengobatan. Di Denmark, tanaman ini diteliti untuk mendapatkan senyawa aktif yang bisa digunakan untuk mengatasi rematik, dan berhasil.


Namun, jahe sebenarnya lebih populer sebagai bahan makanan dan minuman. Di Jepang rebungnya dijadikan bahan sayur, acar, atau asinan. Hasil olahan itu sangat populer karena aroma dan citarasanya khas. Terhadap tubuh, makanan dari rebung jahe membantu menyehatkan badan, memperlancar air seni, dan memperbaiki sistem pencernaan.


Di Indonesia mungkin baru orang Manado yang memanfaatkan rebung sebagai salah satu pendamping nasi untuk lalapan didampingi sambal pedas. Cara memakannya selalu diikuti dengan meminum saguer (semacam tuak). Terkadang rebung jahe terlebih dahulu dimasukkan ke dalam saguer, dan supaya awet ke dalamnya diberi sedikit garam. Dengan lalapan macam ini, konon tenaga kita menjadi berlipat ganda.


Sementara rimpang jahe juga bisa diolah jadi manisan. Caranya, jahe yang sudah dibersihkan dimasak dalam air gula selama 2 – 3 jam. Setelah itu dipindahkan ke suatu tempat dan dibiarkan beberapa hari. Jahe dimasak kedua kalinya dalam larutan gula seperti ketika memasak pertama. Setelah ditiriskan dan dingin, manisan jahe ini siap dinikmati. Pada masa lampau, cara ini digunakan di Kanton, Cina, untuk keperluan ekspor. Di tempat lain tentu caranya berbeda, bahkan lebih rumit.


Dengan cara itu manisan jahe masih dirasakan terlalu pedas. Ada cara mengurangi kepedasannya seperti yang dilakukan di Jamaika, yaitu direndam dalam air mengalir selama 12 jam. Cara lain, jahe yang telah dibersihkan direndam dan ditusuk-tusuk dengan jarum dalam air asin selama 24 – 48 jam. Lalu direndam dalam air beras selama satu malam. Berikutnya direndam lagi dalam air bersih selama 5 – 10 hari dan setiap 12 jam airnya diganti. Hasilnya siap dijadikan bahan manisan.


Tanaman rimpang lainnya yang juga biasa dijadikan makanan adalah lengkuas (Alpinia galanga) putih. Bunga tanaman ini bisa dimakan mentah atau diawetkan dengan sayuran lain menjadi acar. Namun, pemanfaatannya cuma sebatas itu, pun tidak terlalu populer.


Rimpang lengkuas putih lebih populer sebagai salah satu bagian bumbu penyedap makanan. Lengkuas juga sering digunakan sebagai bagian bahan saos.


Sementara lengkuas merah lebih terkenal sebagai tanaman berkhasiat obat. Rimpang ini, yang dimasak dengan cuka encer, dapat dijadikan minuman untuk wanita yang baru melahirkan karena dapat mempercepat pembersihan rahim. Bila dicampur dengan bawang putih yang telah dilumatkan dengan perbandingan 4 – 5 : 1 dan dimasak dengan sedikit cuka, lengkuas bisa menjadi obat kurap dengan cara dioleskan pada kulit yang terserang kurap. Bahkan bila diremas-remas dengan cuka dan dioleskan seperti lulur, lengkuas mampu menyingkirkan bercak-bercak kulit dan tahi lalat. (Dari pelbagai sumber/Gde)  


Sumber// :http://www.dinkes.cilacapkab.go.id/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=39

Tanda Dekatnya Kiamat: Zina Di anggap Halal


Pengakuan/Sumber: http://murtadinkafirun.forumotion.net/filsafat-hidup-f15/tanda-dekatnya-kiamat-zina-dianggap-halal-t6237.htm

Erdian Aji Prihartanto alias Anji, vokalis grup Musik Drive sebagai
ayah biologis anak Sheila Marcia Joseph sempat meramaikan hiburan
infotainmen Indonesia beberapa hari lalu. Banyak yang menyanjung dan
menilai positif pengakuannya tersebut. Bahkan, tidak sedikit yang
menganggapnya sebagai pahlawan. Walaupun pengakuan tersebut berarti
pengakuan bahwa Anji telah berzina dengan ibu Leticia Carlotte Josep.Ya,
begitulah cara pandang masyarakat Indonesia yang tidak lagi menempatkan
nilai agama dan norma pada urutan pertama. Padahal perzinahan, dalam
Islam, sebuah perbuatan yang haram dan hina. Bahkan, seburuk-buruk
orang Islam pun pasti tahu haramnya zina.

Inilah
zaman yang sekarang kita hidup. Zaman yang kejahatan zina tersebar di
mana-mana dan terlihat sebagai sesuatu yang biasa, sampai-sampai
perbuatan ini masuk ke rumah kaum muslimin. Sehingga mudah kita
dapatkan seseorang malah bangga ketika anaknya masuk ke rumah dengan
menggandeng pacarnya. Kita berlindung kepada Allah dari musibah ini.

Sering
juga kita dengar seorang gadis yang hamil di luar nikah. Kita akan
melihat ayah dan ibunya sangat bingung dan malu. Namun, ketika ada
seseorang yang siap menikahinya maka hilanglah kesedihan dan rasa malu.
Bahkan tidak sedikit yang memeriahkan pesta pernikahan anaknya yang
sudah mulai terlihat besar perutnya. Hal ini menunjukkan bahwa
kebingungan dan rasa malu mereka bukan karena anak gadisnya melakukan
zina, tapi karena anaknya hamil dan belum ada yang siap menjadi
ayahnya. Na'udzu billah min dzalik!

Tersebarnya
zina terdukung oleh faktor pemicunya yang tersebar bebas di masyarakat
seperti majalah dan film parno, televisi dengan tayangan yang vulgar,
sinetron umbar aurat, film layar lebar yang sering dengan bumbu
aksi-aksi mesum, dan pertunjukan pornoaksi dalam bungkus hiburan musik,
dan media-media lainnya.

Tersebarnya
zina dengan seperangkat sarana-sarana pendukungnya merupakan isyarat
bahwa hancurnya dunia ini memang semakin dekat, tinggal menunggu waktu.
Berikut ini beberapa keterangan hadits yang membenarkan kesimpulan di
atas:

Dari
Anas bin Malik, beliau mengatakan pada Qatadah, “Sungguh aku akan
memberitahukan pada kalian suatu hadits yang tidak pernah kalian dengar
dari orang-orang sesudahku. Kemudian Anas mengatakan,

إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يُرْفَعَ الْعِلْمُ وَيَثْبُتَ الْجَهْلُ وَيُشْرَبَ الْخَمْرُ وَيَظْهَرَ الزِّنَا

"Di antara tanda-tanda hari kiamat adalah: sedikitnya ilmu dan tersebarnya kebodohan, diminumnya khamr, merebaknya perzinaan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Makna
"merebaknya perzinahan" adalah zina tersebar dan dianggap biasa
sehingga orang-orang yang berzina tidak lagi sembunyi-sembunyi karena
banyaknya orang yang melakukan zina. (Disarikan dari Fathul Baari)


Makna
"merebaknya perzinahan" : zina tersebar dan dianggap biasa sehingga
orang-orang yang berzina tidak lagi sembunyi-sembunyi karena banyaknya
orang yang melakukan zina.


Sesungguhnya
sunnah Allah berlaku pada makhluk-Nya, di mana jika perzinaan
merajalela, maka Allah murka kepada mereka. Jika kemurkaan Allah terus
berlangsung, maka Dia akan menurunkan adzab-Nya ke bumi. Abdullah bin
Mas’ud, berkata, "Tidaklah muncul perzinaan di sebuah negeri, kecuali Allah mengumumkan kehancurannya."

Dalam hadist Aisyah radliyallah 'anha, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berkhutbah pada shalat gerhana matahari beliau bersabda:

مَا
مِنْ أَحَدٍ أَغْيَرُ مِنْ اللَّهِ أَنْ يَزْنِيَ عَبْدُهُ أَوْ تَزْنِيَ
أَمَتُهُ يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ وَاللَّهِ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ
لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلبَكَيْتُمْ كَثِيرًا


"Wahai
umat Muhammad, tidak ada yang lebih tersinggung (ghirah) melebihi Allah
ketika seorang hamba laki-laki dan perempuan berzina. Hai umat Muhammad
seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui apa yang aku ketahui
niscaya kalian akan banyak menangis dan sedikit tertawa
.”

Kemudian, Rasulullah mengangkat kedua tangannya dan berkata, “Ya Allah, apakah hal ini sudah aku sampaikan?” (HR. Bukhari dan Muslim)

Ada
rahasia yang penting dibalik penyebutan dosa besar zina pada saat
shalat kusuf. Yaitu maraknya perzinaan adalah tanda-tanda akan
hancurnya dunia dan semakin dekatnya hari kiamat, dan gerhana adalah
satu satu bentuk tanda kiamat.

Imam al Qurthubi dalam kitabnya al-Mufhim Limaa Asykala min Talkhiishi Muslim, dalam mengomentari hadits Anas di atas, mengatakan:

"Dalam hadits ini terdapat tanda kenabian, yaitu beliau shallallahu 'alaihi wasallam
memberitahukan beberapa perkara yang akan terjadi, lalu secara khusus
telah terjadi pada zaman sekarang ini." (Fathul Baari: 1/179)

Kalau
hal ini telah terjadi pada zaman imam al Qurthubi, maka pada zaman kita
sekarang ini lebih banyak lagi, mengingat semakin banyaknya kebodohan
terhadap dien dan semakin tersebarnya kerusakan di antara manusia.


. . . maraknya perzinaan adalah tanda-tanda akan hancurnya dunia dan semakin dekatnya hari kiamat . .


Zina Dianggap Halal

Pada
akhir zaman banyak orang tidak malu-malu lagi melakukan zina. Zina
tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang hina dan memalukan. Hal ini
dikarenakan banyaknya tontonan zina dan banyaknya orang yang berzina.
Sehingga ketika seorang laki-laki ketahuan berzina terasa tidak ada
beban asal bertanggungjawab mau menikahi wanita zinanya. Wal 'iyadl Billah!

Diriwayatkan dalam Shahih Bukhari, Abu Malik al Asy'ari bahwa dia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

لَيَكُونَنَّ مِنْ أُمَّتِي أَقْوَامٌ يَسْتَحِلُّونَ الْحِرَ وَالْحَرِيرَ وَالْخَمْرَ وَالْمَعَازِفَ

"Sungguh ada dari umatku beberapa kaum yang menghalalkan (menganggap halal perzinahan, sutera, minuman keras, dan musik-musik." (HR. Bukhari)

Makna yastahilluuna
(menghalalkan), menurut Ibnul 'Arabi adalah mereka meyakininya sebagai
sesuatu yang halal, sehingga mereka terus-menerus melakukannya tanpa
beban, seolah-olah menikmati sesuatu yang halal. (Disarikan dari ucapan
Ibnul 'arabi dari Fathul Baari: 16/61 dari Maktabah Syamilah)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallah 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Demi
Allah yang diriku di tangan-Nya, tidaklah akan binasa umat ini sehingga
orang-orang lelaki menerkam wanita di tengah jalan (dan menyetubuhinya)
dan di antara mereka yang terbaik pada waktu itu berkata, "alangkah
baiknya kalau saya sembunyikan wanita ini di balik dinding ini.
" (HR. Abu Ya'la. Al Haitsami berkata, "perawi-perawinya shahih." Lihat Majmu' Zawaid: 7/331)

Dan
pada akhri zaman, setelah lenyapnya kaum muslimin, tinggallah orang
yang jelek yang seenaknya saja melakukan persetubuhan seperti keledai.
Diriwayatkan dari al-Nawwas radliyallah 'anhu:

وَيَبْقَى شِرَارُ النَّاسِ يَتَهَارَجُونَ فِيهَا تَهَارُجَ الْحُمُرِ فَعَلَيْهِمْ تَقُومُ السَّاعَةُ

"Dan
ingatlah manusia-manusia yang buruk yang seenaknya saja melakukan
persetubuhan seperti keledai. Maka pada zaman mereka inilah kiamat akan
datang.
" (HR. Muslim)

Gambaran
semacam ini sudah nampak di negeri kita, sebagaimana yang dilakukan
para pelacur yang menjajakan dirinya di pinggir-pinggir jalan, di
beberapa tempat keramaian atau taman kota, dan juga yang terjadi di
pinggir-pinggir pantai, tempat wisata. Tapi, jika dibandingkan di Barat
mungkin belum lah separah di sana. Namun, tidak menutup kemungkinan
yang di Barat pun akan terjadi di sini, sebagaimana fenomena
akhir-akhir ini terjadi, sebagian orang sudah berani merekam perbuatan
bejatnya bersama wanita zinanya. Maka mungkin saja, zina di jalan-jalan
dapat terjadi.


"Dan
ingatlah manusia-manusia yang buruk yang seenaknya saja melakukan
persetubuhan seperti keledai. Maka pada zaman mereka inilah kiamat akan
datang."
(al hadits)


Dari Abdullah bin Umar radliyallah 'anhuma, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sampai orang-orang bersetubuh di jalan-jalan seperti layaknya keledai.” Aku (Ibnu ‘Umar) berkata, “Apa betul ini terjadi?”. Beliau lantas menjawab, “Iya, ini sungguh akan terjadi.”

Fenomena
zina di akhri zaman, boleh jadi lebih para daripada yang terjadi pada
zaman jahiliyah. Orang-orang jahiliyah memandang buruk perzinahan yang
dilakukan secara terang-terang. Berbeda dengan pandangan umum
masyarakat modern, zina dianggap sebagai sebuah kebebasan yang
diagungkan. Bahkan, orang yang melarang zina dianggap melanggar HAM.

Ibnu Abbas radliyallah 'anhuma
berkata: "Mereka pada masa jahiliyah memandang zina yang lakukan dengan
sembunyi-sembunyi tidaklah mengapa. Namun, mereka memandang buruk zina
yang dilakukan dengan terang-terangan. Lalu Allah mengharamkan zina
yang dilakukan dengan sembunyi-sembunyi dan terang-terangan." (Dinukil
dari Fathul Baari)


Orang-orang
jahiliyah memandang buruk perzinahan yang dilakukan secara
terang-terang. Berbeda dengan pandangan umum masyarakat modern, zina
dianggap sebagai sebuah kebebasan yang diagungkan.
 Semoga
mereka yang sudah terjerumus ke dalam kubangan haram segera kembali ke
jalan yang benar. Meninggalkan segala bentuk keharaman dan mencari yang
halal. Dan semoga Allah meneguhkan keimanan umat ini dari berbagai
fitnah zaman yang menghawatirkan. Ya Allah, Tunjuki kami kepada
kebenaran dan berilah kekuatan untuk mengikutinya. Dan palingkan kami
dari kebatilan dan anugerahkan kami kekuatan untuk menjauhinya. Amin Ya Mujiibbas Sailiin!!!

_________________
Cintailah orang yang kau cintai sekedarnya saja, siapa tahu, pada suatu hari kelak, ia akan berbalik menjadi orang yang kau benci. Dan bencilah orang yang kau benci sekedarnya saja, siapa tahu, pada suatu hari kelak, ia akan berbalik menjadi orang yang kau cintai (Imam Ali RA)
Back to top